Sabtu, 15 Februari 2020

DREAM JOURNEY TO JAPAN-Part0

Jadi kapan nih trip lagi ?, semoga pandemi ini segera berlalu dan dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk dipijak.
So, ini adalah salah satu trip impian aku bahkan sejak jaman dulu sangat kueciil, Japan Trip. Nah ternyata melakukan trip itu butuh perencanaan yang baik ya, apalagi kalau kita ga ikutan travel tour, mesti bisa manage mau kemana aja dengan budget dan waktu yang ada. Meskipun sebelumnya pernah trip ke Malaysia tapi ternyata untuk trip ke Jepang ini butuh persiapan yang lumayan.

Nah yang pertama dan utama banget adalah nyari partner. Partner itu gacuman mereka yang sama-sama punya minat dan bakat buat pengin ke jepang ya :D. Awalnya banyak beberapa temen yang sebelumnya memang sudah memiliki wacana dan rencana untuk bikin trip ini, bahkan wacananya sudah beberapa tahun yang lalu. Namun akhirnya karena aku penginnya cepet which is 2019 lalu dan gaterlalu peduli ama season apa pun ya (karena sudah sangat ingin liburan aja ), beberapa temen masih belum klop secara waktu coz ada yang masih ada prioritas lain dan ada hal lain sebagainya. Nah intinya bukan karena ga cocok sama partner ya, namun lebih secara waktu saja yang belum match. Padahal udah mulai sad gitu karena belum nemu partner, but finally nemu temen yang hayuk-hayuk aja kapanpun dan doi woles aja bebas gitu. Yaps, doi is Nimas, temen kuliah. Yeayy, berdua aja sih akhirnya but ya alhamdulillah seru banget kok tripnya.

Penampakan me and my partner

Nah abis nemu partner part 2 nya itu harusnya nentuin mau kemana aja dan kapan kira-kira, wkakaka. Namun kita kemaren sistemnya nunggu ada promo tiket pesawat gitu dan ya waktunya se available si jadwal promo itu. Alhamdulillahnya sih kemaren dapet tiket yang memang murah 3,5 jeti PP Jakarta-Osaka transit Singapore by Singapore Airline dan season-nya juga ga yang ga bagus sih, karena dapet akhir september in which udah mulai awal musim gugur meskipun belum berguguran banget daun-daunnya tapi weather-nya enak aja ga panas banget dan yang pasti ga dingin banget jadi cucok make baju-baju yang biasa dipake di Indo. Nah, harga tiket itu ternyata bisa lebih murah lagi (nangis bombay pas abis liat ada tiket harga 2,9 by JAL direct Jakarta-Tokyo tapi lu udah beli yang 3,5 tadi) kalau emang mau bersabar dan ga buru-buru buat kabur liburan, jadi rate harganya sejauh ini yang paling murah sih 2,9nan itu sih menurutku. Tapi ada opsi lain kalau mau lebih murah, yaitu make Lowcost Airline kayak Airasia itu bisa dapet harga kisaran 2,3an PP, nah tapi karena alasan males mesti beli bagasi terpisah dan ga dapet makan di pesawat padahal flight-nya lumayan lama jadi memang kami pilih yang full service airline. Nah belinya via apa sih biar murah ?, nah kalau aku sih beli via instagram yang memang akunnya sudah terpercaya dan beberapa temen memang merekomendasikan akun itu.

Part 3, tiket pesawat udah dapet dan udah dapet tanggalnya juga, so next step is nyusun itinerary. Nah susah-susah gampang sih part ini. Susahnya gimana ?,  nah ini lebih ke matchingin waktu buat ngebahas si itin sih, karena nimas domisili di singapore and ai di bogor jadi biasanya kita teleconference buat bahas si itin, dan karena kesibukan masing-masing juga jadi paling seminggu bahas itin sekali aja wkakaka. Nah kalo gampangnya darimana ?, jadi Jepang itu transportasinya udah sangat kereeen banget ya, jadi kalau kamu darimana and mau kemana itu bisa search di googlemap dan si gmaps bakal nampilin beberapa opsi yang bahkan saking kerennya sampai menampilkan waktunya dan karena di jepang tuh punctual jadi yang ditampilin google tuh on time ya. Nah tapi karena saking banyak-nya opsi transportasi, mesti bisa nyesuain ama budget dan karena kami beli paket transportasi maka harus paham mana yang memang bisa dicover sama si paketan itu mana yang ngga.

Opsi transportasi super punctual




 

Jumat, 24 Januari 2020

BUDGET TRIP MALAYSIA-SINGAPORE (PART1)


Jadi kapan nih trip lagi ?, ~eh
So, this story is about my first trip abroad. Berawal dari ajakan anti ahsanti yang menawarkan tiket PP Jakarta-Kuala Lumpur murah sekali, akhirnya digas juga. Murahnya seberapa ?, ehm karena udah taun 2017 lalu jadi udah agak lupa sih, well sekitaran 600 PP pakai Lowcost Airline, in which airasia. Belinya tahun 2016 ya dan bahkan saat itu aku belum bikin paspor.

Meskipun beli tiketnya udah jauh-jauh hari tapi persiapannya ga mateng-mateng banget sih. Bahkan sehari sebelum keberangkatan aku masih berada di Palu dan lembur kerjaan yang mbikin aku rada kurang fit. Bahkan colokan listrik aja aku gapaham kalau bakal beda bentukannya ama yang di Indo, baru dikasih tau malem sebelum berangkat. Syukurlah Anti punya dobel.

Flight ke Kuala Lumpur itu jam 8 pagi, jadi kebayang kan mesti ngejar flight dan endingnya berangkat dari Bogor jam 4 pagi via Damri(dari kos mengandalkan grabcar yang alhamdulillah dapet ^-^). Dan untungnya karena di hari itu Jakarta sedang ada Pemilu jadi jalanan ga macet sama sekali (coz manusia jakarta kek dua bersaudara anti ahsanti and her brother~salim aja malah kabur ke KL). Flight CGK-KLIA2 sekitar sejam setengah dan perbedaan waktu Jakarta-Kuala Lumpur itu sejam, ga kayak di Indonesia yang punya 3 zona waktu, di Malaysia zona waktunya seragam di GMT+8.


Pasar Seni, surga belanja oleh-oleh dan barang seni
Setelah kelar urusan di imigrasi yang cukup mayan ngantri, akhirnya kami memutuskan buat lihat-lihat simcard di bandara, dan karena harganya agak mehong seingetku kita beli di luar coz di bandara masih ada wifi free juga sih ^-^. Dari KLIA2 menuju ke Kuala Lumpur kita pakai bis semacam damri gitu, dan sayangnya udah lupa berapaan, tapi itu paling murah sih. And akhirnya kita strolling wilayah KL siang sampai malem, dari Masjid Jamek, Pasar Seni, Kompleks museum-museum di area sekitar Dataran Merdeka. Daerah sekitar dataran merdeka ini mirip-mirip kota tua versi di Malaysia gitu. Nah salah satu bangunan bersejarah yang masih digunakan untuk keperluan pemerintahan yaitu Sultan Abdul Samad Building. Sebagian besar tempat-tempat itu tidak dipungut biaya masuk atau kalau ada pun tidak terlalu mahal.
Street View di simpang lima ~eh ^-^
National Gallery Museum
Sultan Abdul Samad Building
Dan yang wajib dari dikunjungi saat pergi ke KL adalah ~Twin Tower, yeay. Nah disini bakal lumayan rame pas menjelang maghrib dan lebih seru coz lampu-lampu dan pancuran air di depan twin tower akan nyala. Nah sorenya karena trip ini berjudul budget trip maka kita mandi dan beristirahat sehenak di Masjid sesuatu (maafkeun lupa namanya). Eitss ga tidur di masjid kok, santaii, coz malamnya kami bakal lanjut naik kereta ke arah Johor Baru dan menuju ke Singaporee~. Oiya soal makanan di Malaysia karena mayoritas juga muslim jadi aman dan banyak opsi, bisa nyobain makanan bertone India kalau mau (sadly, not my style). Dan seingetku kami lebih sering makan junkfood semacam McD or KFC gitu, btw nasi di McD or KFC itu pakai nasi lemak ya, khas malaysia gitu dan sambelnya pun beda sama yang di Indo.
Petronas tower
Dan seperti yang udah aku bilang sebelumnya, karena akunya kurang fit jadi setelah beristirahat dari Masjid sesuatu dan menuju ke Stasiun sesuatu (lupa ughaa ^-^) jadi lebih banyak istirahat dan ga ambil banyak dokumentasi. Nah, harga tiket ke Johor Baru ini sekitaran 100an ribu ya. Nah dari Johor Baru ke Singapore itu deket banget, Singapore yang daerah Woodland. Nah sekian dulu ya, dilanjut di Part 2 ^-^

Selasa, 05 Februari 2019

MODEL BUILDER, DOING THE SAME WORKS USING ONE CLICK

Pernah melakukan processing dengan tahapan yang sama secara berulang-ulang di Perangkat lunak Arcgis ?, mungkin anda belum mengenal Model Builder ? atau sudah pernah dengar namun enggan belajar maupun mencobanya. Ehm..., model builder cukup sederhana loh, tidak menyeramkan karena tidak ada bau-bau python sehingga wajib untuk dicoba. Disini akan diberikan contoh pembuatan model builder untuk kasus sederhana.

Kasusnya adalah terdapat satu data yaitu Mass Point yanag akan dibagi menjadi 4 bagian sesuai dengan pembagian wilayah yang ada pada file shapefile. Dari kasus tersebut maka dapat dibuat model builder sederhana untuk melakukan fungsi clip secara berulang pada satu file yang sama namun dengan menggunakan file clipper yang berbeda-beda. Data input berupa data yang akan diclip tersimpan dalam geodatabase dan data clipper(shapefile) yang tersimpan dalam folder berikut :


Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat model baru dengan cara klik kanan pada bagian My Toolboxes kemudian pada toolbox.tbx yang terbentuk klik kanan kembali dan pilih Model (lihat gambar dibawah) sehingga akan muncul Window model seperti gambar dibawah.


Pada window model ini penyusunan alur model dibuat. Pada kasus ini maka tools Clip akan dimasukkan ke dalam model, untuk memasukkan tool dapat dilakukan dengan cara drag tools dari Arctoolbox ke dalam model.

Setelah tools tersebut dimasukkan maka ada dua input yang perlu ditambahkan. Untuk keperluan clip diperlukan input data yang akan diclip yang dalam hal ini adalah data masspoint dan input kedua berupa clipper.
Dan karena clipper yang akan digunakan lebih dari satu maka perlu ditambahkan iterators agar proses clip dapat dilakukan secara berulang sesuai dengan jumlah clipper. Pada menu insert pilih Iterators lalu pilih Feature Classes.


Lakukan pengaturan pada folder input dan output untuk masing-masing eleman, pada folder output untuk penamaan file dapat dilakukan secara otomatis seperti pada kasus ini ketikkan MASSPOINT_%Name%. Dengan memberikan output name seperti maka secara otomatis file nama untuk masing-masing file akan menjadi MASSPOINT_(Nama clipper). 
Apabila antar elemen belum terhubung maka perlu dihubungkan, Elemen clip membutuhkan elemen input clip dan data maka pastikan kedua elemen ini terhubung.


Untuk memastikan model builder sudah valid perlu dilakukan validasi yang dapat dilakukan melalui menu File --> Validate model builder 

Kemudian klik Run Entire Model
Proses clipping akan berjalan
Selamat mencoba ^ ^











Jumat, 09 November 2018

LAPANGAN YUK ! BIKIN PETA RUPABUMI INDONESIA

Ada yang kenal apa itu peta Rupabumi Indonesia ?, jika kalian sering berkecimpung di dunia per-geo-an, tentu akan sangat familiar dengan peta Rupabumi Indonesia, namun bagi teman-teman yang lain maka dapat menyimak sedikit uraian tentang peta Rupabumi Indonesia berikut. Peta Rupabumi Indonesia merupakan peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI. Bisa dikatakan sebagai peta yang paling dasar, yang dapat digunakan untuk membuat peta yang lebih detail menurut keperluan tertentu atau yang biasa disebut dengan istilah peta tematik. Hal ini selaras dengan penyebutan peta dasar di dalam UU no 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, bahwa peta dasar itu meliputi peta Rupabumi Indonesia, peta Lingkungan Pantai Indonesia dan peta Lingkungan Laut Nasional.

Unsur-unsur yang disajikan di dalam peta dasar meliputi delapan tema utama (UU no 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial) yang meliputi :
  1. Garis pantai
  2. Hidrografi(Perairan)
  3. Hipsografi(data ketinggian)
  4. Nama rupabumi
  5. Batas Wilayah
  6. Transportasi dan Utilitas
  7. Bangunan dan Fasilitas Umum
  8. Penutup Lahan
Peta Rupabumi Indonesia diselenggarakan dalam berbagai skala yang meliputi skala 1:1.000.000, 1:500.000, 1:250.000, 1:100.000, 1:50.000, 1:25.000, 1:10.000, 1:5.000, 1:2.500 dan 1:1.000. Sumber data yang digunakan dalam penyelenggaraan Peta Rupabumi Indonesia bervariasi tergantung dari skala peta yang akan dibuat yang secara tidak langsung mengacu pada standar ketelitian yang diharapkan, semisal untuk peta Rupabumi skala 1:25.000 dapat menggunakan sumberdata berupa Citra Spot 6 dan untuk data peta Rupabumi skala 1:5.000 menggunakan data foto udara. Dalam penyelenggaraan peta Rupabumi Indonesia selain terdapat tahapan studio yang meliputi proses plotting/stereoplotting maupun pembentukan topologi, juga terdapat tahapan pengumpulan data lapangan atau disebut sebagai Survei Kelengkapan Lapangan (SKL).

Survei Kelengkapan Lapangan ditujukan untuk melakukan pengumpulan data-data bangunanfasum, toponim dan verifikasi lahan. Pengumpulan data-data bangunanfasum meliputi pengumpulan data koordinat bangunan-bangunan penting seperti kantor-kantor pemerintahan, bangunan pendidikan, fasilitas kesehatan, pasar, dst (sesuai dengan template penyajian dari masing-masing skala peta yang tercantum pada SNI). Untuk kantor pemerintahan pada peta RBI skala 1:25.000 atau lebih besar maka data yang dikumpulkan sampai tingkat Kantor Kepala Desa/Lurah sedangkan pada skala 1:50.000 masih sampai pada tingkat Kantor Camat. Selain data koordinat, foto dari masing-masing objek juga dikumpulkan. Beberapa contoh gambar/foto yang diambil dalam SKL disajikan dibawah :
Foto objek SKL berupa Kantor Kepala Desa
Foto objek SKL berupa Bangunan Pendidikan

Foto objek SKL berupa Bangunan Ibadah




Kamis, 19 Januari 2017

KONVERSI DATA TAB MAPINFO KE DATABASE POSTGRES-POSTGIS

Data-data spasial dari perangkat lunak Mapinfo disimpan dalam format file tab. Seperti halnya pada format file shapefile, format file tab itu sendiri terdiri dari beberapa ekstensi yang meliputi .DAT, .IND, .TAB, .ID, .MAP seperti gambar dibawah.
Sedangkan data spasial dalam postgis disimpan dalam tabel-tabel seperti halnya data tabular yang disimpan dalam relational database(lihat gambar dibawah). Data spasial yang disimpan dalam postgis atau perangkat basisdata spasial lainnya memiliki kelebihan dibandingkan data spasial yang disimpan dalam format TAB atau format filebased lainnya, keuntungan tersebut diantaranya dapat diakses oleh beberapa users sekaligus.

Konversi data dari format file TAB ke format database postgis dapat dilakukan dengan beberapa cara, bisa menggunakan beberapa alternatif  seperti perangkat lunak Mapinfo, ArcGIS, QGIS, ogr2ogr, dst.
Berikut contoh konversi yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak QGIS.
1. Buka perangkat lunak QGIS.
2.Setelah QGIS terbuka kemudian buka data format TAB yang akan dilakukan konversi dengan langkah pilih menu Layer à Add Layer à Add Vector Layer… seperti gambar dibawah
3. Setelah jendela Add Vector Layer tampil kemudian pilih file TAB dari direktori dengan memilih BROWSE
4. Pilih ekstensi Mapinfo File TAB (*.mif, *.tab, *.MIF, *.TAB) untuk memudahkan pemilihan file TAB dari direktori, setelah filel TAB dipilih kemudian pilih Open.

5. File TAB tersebut akan disajikan pada kanvas QGIS seperti gambar dibawah


6. Untuk melakukan konversi, pertama pastikan QGIS sudah memiliki koneksi dengan database postgis.       Apabila belum terkoneksi dengan database postgis maka perlu dibuat koneksi baru terlebih dahulu dengan cara pilih tools bergambar gajah kemudian pilih New


7. Masukkan parameter-parameter yang meliputi nama koneksi(Name), Host dari database , Port database, nama database(Database), username dan password database untuk melakukan koneksi. Lakukan test terhadap koneksi dengan memilih Test Connection, apabila tes koneksi berhasil kemudian pilih OK. (Perhatikan gambar dibawah)





8.  Buka plugin DB Manager, pilih menu Database à DB Manager à DB Manager


9. Setelah jendela DB Manager tampil, pilih Postgis  lalu pilih database berdasarkan nama koneksi yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya.


10.  Untuk memasukkan data ke dalam database tersebut pilih tools Import Layer/file


11. Setelah jendela Import vector layer tampil, pada bagian Input masukkan file TAB kemudian pilih Update Option sehingga bagian Option akan terupdate secara otomatis. Kemudian pilih OK.


12. Bila proses import berhasil maka notif seperti dibawah akan ditampilkan.


Berikut tampilan data file TAB yang sudah dimasukkan pada database postgis.

Demikian tahapan untuk melakukan konversi data tab ke database postgres-postgis. Selamat mencoba ^-^












Sabtu, 31 Desember 2016

PENGALAMAN KERJA PRAKTEK DI PPIG BIG

[JANUARI-MARET 2014]
In my last day
Alhamdulillah di awal januari 2014 sampai awal Maret 2014 aku dapet kesempatan untuk Kerja Praktek (KP) di salah satu instansi Pemerintah yaitu BIG. BIG atau yang dahulu lebih dikenal dengan nama Bakosurtanal ini berdasarkan struktur organisasinya terdiri dari beberapa Pusat teknis yang mengemban tupoksi tertentu. Alhamdulillah aku berada di salah satu Pusat Teknis yaitu PPIG aka Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Geospasial. Pusat ini mengemban tugas kurang lebih untuk melakukan pengelolaan data dan informasi geospasial yang telah diproduksi oleh Pusat Teknis lainnya dan melakukan penyebarluasan data dan informasi tersebut. Pengelolaan yang dimaksud merujuk pada penyimpanan dan pengamanan DIG(Data dan Informasi Geospasial) ya , jadi berbeda dengan pengolahan data. Pengalaman yang aku dapet di PPIG ini lumayan banyak. Ini adalah beberapa pengalaman yang aku dapet.

WORK CULTURE

Hmmph, work culture disini tuh agak unik kalau menurut aku. Walaupun instansi pemerintah namun budaya kerjanya seru dan tidak monoton seperti yang selama ini aku bayangkan bila bekerja di instansi pemerintah. Keunikan yang pertama dan yang langsung bisa terlihat adalah seragam. Kalau di instansi yang lain, pegawai nya berpakaian monoton alias sama dan seragam, nah kalau di BIG ini pakaiannya bebas asal rapi. Paling hanya hari-hari tertentu seperti tanggal 17 baru para pegawai akan mengenakan seragam korpri.

Mulai kerja sekitar jam 8:30an- jam 16:00, kalau jam 08:00 biasanya kantor masih sepi.. Eh tapi sekalinya sudah pada dateng kantor jadi ramai,tidak seperti kebanyakan kantor yang aku bayangin sih, disini pegawainya ndak Cuma berinteraksi secara monoton dengan computer nya. Interaksi dengan pegawai lain baik untuk sekadar diskusi kerjaan informal maupun bercanda dan diskusi drama korea juga menjadi scene yang menonjol di sini. Merak juga tidak sungkan jika kami bertanya, padahal mereka juga tengah dilanda kerjaan berdeadline.

Dan yang aku suka disini adalah mesin pembuatan minuman otomatis, ada milo dan kopi. Nah kalau undah suntuk tinggal ambil gelas dan pencet tombol milo dari mesin ini, lumayan bisa buat menghilangkan kejenuhan. Makan dan minum sebenernya dianjurkan di ruangan belakang, biar tidak mengotori dan mengganggu aktifitas kerja tapi terkadang kalau minum bolehlah ya di ruangan juga, hehe.

HARDSKILL n SOFTSKILL

Selama KP dibawah bimbingan Pak Agung dan Tim(mba wulan, mba yustin n pak syamsul) banyak belajar hal-hal baru. Dari hari pertama Pak Agung sudah ngasih wejangan untuk memperdalam basisdata, bahwasanya dari beliau berpesan demikian “Aplikasi itu bisa bagus kalau basisdata nya bagus, jadi kalian mesti kelola dulu basisdata nya dengan baik baru deh bisa bikin webgis yang bagus”. Yah begitu kurang lebih pesan beliau. Nah Karena itulah maka kami ditugaskan untuk mempelajari KUGI(Katalog Unsur Geografis Indonesia) dan mengembangkan implementasi KUGI ini dalam versi opensource. KUGI merupakan katalog yang berisikan unsur-unsur beserta atribut standar yang menyusun unsur tersebut. Eksisting implementasi KUGI masih terbatas untuk digunakan dalam format aplikasi GIS berbayar. Sehingga dengan pengembangan ini diharapkan pengembangan KUGI dapat digunakan secara lebih luas yaitu digunakan bagi pengguna yang menggunakan aplikasi berbasis opensource.

Dan jangan salah, pengembangan KUGI versi opensource ini sendiri sudah bikin puyeng 7 hari 7 malem loh. Pasalnya aku dan novi (my KP partner) hanya berbekal pelajaran postgres and postgis (opensource database software) semester tujuh yang baju aja berlalu dan nilai-nya aja belum keluar setelah diujikan. Dan ini merupakan challenge tersendiri buat kami, jadi ibarat orang yang lagi ikut tanding masak ala mater chef gitu, kita disodorin bahan dan diminta buat menyajikan makanan enak dan layak buat disajikan. Kalau dibuat versi kami bisa dikata begini kami itu disodorin materi KUGI, terus ada database KUGI versi bebayar dan final goal kami adalah membuat database KUGI versi opensouce. And we should find out the method, coz nobody have try iit out. Dan begitulah kami mulai menggagalu beberapa hari bahkan minggu untuk mengerjakan tugas ini. Dan taukah pelajaran apa yang bisa dipetik dari kasus yang njlimet diatas ?, kalau sederhananya sih seperti kata Pak Syamsul “Kalian kan S1, nantinya kalian ga bakal cuman kerja based on click aja alias kalian ga bakal cuman jadi operator computer, tapi kalian bakal melakukan analisis untuk menyelesaikan masalah yang bisa jadi masalah itu sebelumnya belum pernah ada orang yang menyelesaikannya”. Nah, begitulah intinya kami sebagai lulusan sarjana nantinya seharusnya mampu membantu menyelesaian atau memberikan andil dalam permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia, ya khususnya di bidang yang kita geluti.

 Setelah tugas pertama terselesaikan dengan sangat menghabiskan waktu, Karena tinggal beberapa hari lagi kami sudah harus meninggalkan Bogor dan kembali ke kampus tercinta. Dan dalam hitungan beberapa hari itulah kami mendapat tantangan kedua, webgis. Tugas kedua ini jauh lebih pada tugas untuk mengasah hardskill kami. Aku dan novi dibagi tugas untuk tugas kedua ini, novi mengelola dan menyiapkan data dan aku sendiri menyiapkan dari sisi sistem dan environment alias mempersiapkan software yang dibutuhkan dan pendukungnya  yaitu melakukan instalasi sotware. Novi melakukan persiapan data, data yang dikelola adalah untuk wilayah Kaltim Karena webgis yang akan dibuat adalah webgis untuk Provinsi Kaltim. Novi melakukan mapping dan migrasi data sesuai dengan format KUGI, hal ini perlu kesabaran ekstra . Dan aku melakukan instalasi untuk arcgis server, sde untuk postgres dan aplikasi palapa.  Hal ini pun perlu kesabaran ekstra, Karena seringkalai terjadi failed installation  yang bisa disebabkan Karena port yang bentrok atau entah apa #MaklumBukanAnakIT. Pernah aku tinggalkan laptop yang seharusnya dipakai untuk instalasi tergeletak di meja, sementara aku juga tergeletak puyeng Karena sudah sangat desperate dan saat itu aku mendapat sindiran bahwa masih kurang gigih nih yang ngerjain, masa baru segitu aja menyerah. Ehhhmm, jadi bikin mau ngotak atik itu laptop lagi, dan Karena bantuan banyak pihak akhirnya berhasil juga. Hehe, pelajaran yang dapat dipetik lainnya adalah sabar dan don’t give up.

Ya begitulah kira-kira pengalalaman saya KP di PPIG BIG, mungkin ada yang lupa dan terlewatkan, mohon maafkeun. Memang parah, hal ini baru ditulis setelah sudah mau tiga tahun . Mumpung lagi mau muai nulis lagi dan hal ini jadi salah satu yang lumayan buat diceritain.

Conclusion : Fighting ! and Happy New Year 2017.

Minggu, 06 November 2016

Hi world !

Hi World, eager to tell you my new sites, though it's still under construction. Hope it'll be an useful site for you. See ya.

Comments system

Disqus Shortname